Setelah
sekian lama terbengkalai dan tidak terurus oleh pemerintah daerah setempat,
salah satu situs sejarah dan wisata alam yang terletak di wilayah Desa Tetenona
***Hmm TETENONA,,, Iya,,,aaa,,,,, Desa Tetenona Kec. Ngapa Kab. Kolaka Utara ini
mulai terkuak
dan tersiar keberadaannya namun sangat disayangkan oleh penulis
karena ternyata masih banyak kesimpang siuran mengenai letak / posisi wilayah
daerah keberadaan gua tersebut.
Seperti
yang telah disebutkan sebelumnya bahwa gua tersebut terletak di wilayah Desa
Tetenona Kec. Ngapa Kab. Kolaka Utara namun gua ini juga dapat di kunjungi
melalui wilayah lain yang masih berdekatan yaitu di wilayah Desa Puurau Kec.
Ngapa Kab. Kolaka Utara dan konon katanya juga masih berhubungan (Tembus) ke
gua yang berada di wilayah desa lain yaitu Desa Ngapa Kec. Ngapa Kab. Kolaka
Utara. Keberadaan Gua ini mulai terkuak setelah tim ekspedisi salah satu acara
televisi nasional mengunjungi wilayah Kabupaten Kolaka Utara dan Kabupaten
Kolaka yang terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara. Di dalam gua tersebut ditemukan
ratusan kerangka manusia oleh warga desa sekitar khususnya warga desa Tetenona.
Masyarakat sekitar meyakini bahwa dahulu
gua itu menjadi tempat pemakaman warga Suku Mekongga (**Penduduk Asli Wilayah
Sulawesi Tenggara) Ini ditandai dengan ditemukannya ukiran di sebuah papan
di sebelah tumpukan tengkorak.
Syukur,
salah seorang penemu gua tersebut, Rabu (29/05/2013), menuturkan gua pertama kali
ditemukan pada tahun 1980 an. Kala itu, dia dan warga Desa Tetenona lainnya
hendak mencari rotan di dalam hutan. Saat menyusuri hutan itulah mereka
menemukan gua. Setelah dimasuki, terdapat ratusan tengkorak yang berserakan di
lantai. Sejak itu, warga memberi nama gua itu “Gua Tengkorak”.
Pada
kesempatan lain, melalui jalur telepon Muh. Sukran Dg. Acang (** Penjelajah Hutan Wilayah Sekitar
Pada Tahun 1980 an) juga menjelaskan bahwa Selain tengkorak manusia, di dalam
gua juga banyak ditemukan guci dan mangkuk keramik bermotif China. Hmmm… Apa
iya orang cina dulunya pernah kesini ? ataukah benar rumor yang menyatakan
bahwa nenek moyang suku adat setempat adalah orang cina ?
Saat awal penemuan gua,
barang-barang antik di tempat tersebut masih utuh. Namun, setelah diketahui
banyak warga, gua tersebut menjadi lokasi perburuan harta karun sehingga kini
yang tersisa hanya tumpukan tengkorak. Untuk mencapai Gua Tengkorak membutuhkan
waktu sekitar satu jam atau berjarak dua kilometer dari permukiman terdekat
dengan medan yang terjal namun jika kita memasuki gua tersebut melalui wilayah
Desa Puurau maka perjalanan akan lebih santai dan tidak memakan waktu yang
terlalu lama. saat ini , Tim Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi tengah meneliti
beberapa tengkorak guna mengetahui usia dari tengkorak-tengkorak tersebut.
0 Tanggapan :
Post a Comment